Liputan-NTT.Com - Kupang - Calon Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore (Jeriko) telah mencatat banyak prestasi saat memimpin Kota Kupang periode 2017-2022 lalu. Tak sekadar mengubah wajah Kota Kupang menjadi indah dan terang benderang, tapi juga mendapat berbagai prestasi di berbagai bidang.
Berikut beberapa data yang menunjukkan Jeriko adalah calon Wali Kota Kupang yang lebih unggul dari 4 calon lainnya di Pilwalkot kali ini.
*1. IPM naik tiga kali lipat dari 5 tahun sebelumnya*
IPM merupakan indikator yang menunjukkan keberhasilan pembangunan kualitas hidup manusia. IPM dibentuk dari tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Semakin tinggi nilai IPM suatu negara/daerah menunjukkan pencapaian pembangunan manusianya semakin baik.
Berdasarkan data BPS, IPM Kota Kupang tahun 2013 sebesar 77,24, 2014 77,58, tahun 2015 77,95, tahun 2016 78,14, tahun 2017 78,25, tahun 2018 78,84, tahun 2019 79,55, tahun 2020 81,91, tahun 2021 81,93, tahun 2022 82,37 dan tahun 2023 sebesar 82,77. Oleh karena itu, dalam kurun waktu 2017-2022 terdapat kenaikan 3,5 poin atau tiga kali lipat dibanding IPM tahun 2012-2017 (era Jonas Salean) yang hanya naik 1 poin. Di era Jeriko IPM Kota Kupang masuk kategori sangat tinggi.
*2. Angka kemiskinan menurun*
Angka kemiskinan Kota Kupang pada tahun 2013 tercatat sebesar 9,12 persen. Selanjutnya, pada tahun 2014 sebesar 8,7%, tahun 2015 10,21%, tahun 2016 9,97%, tahun 2017 9,81%, tahun 2018 9,61%, tahun 2019 9,22%, tahun 2020 8,96%, tahun 2021 9,17%, tahun 2022 8,61%, tahun 2023 8,61% dan tahun 2024 sebesar 8,24%.
Rata-rata angka kemiskinan Kota Kupang di bawah rata-rata Provinsi NTT yang mencapai 19,48% tahun 2024. Sejak era kepemimpinan Jeriko sebagai Wali Kota Kupang, angka kemiskinan terus menurun walaupun tidak signifikan. Padahal Kota Kupang selama 2 tahun dilanda dua bencana besar yakni Covid-19 dan Badai Seroja.
*3. Nilai SAKIP tinggi*
Nilai SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) menunjukkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, serta komitmen dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. SAKIP merupakan sistem yang mengintegrasikan perencanaan, penganggaran, dan pelaporan kinerja. SAKIP juga merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi.
Nilai SAKIP Kota Kupang mencapai 63,13 di masa kepemimpinan Jonas Salean. Kemudian, saat kepemimpinan Jeriko naik menjadi 66,44. Namun turun menjadi 65,07% pada saat Kota Kupang dipimpin George Hadjoh sebagai penjabat. Penilaian soal SAKIP ini dikeluarkan oleh Kementerian PAN-RB setiap tahun. Penilaian ini dilakukan untuk seluruh pemerintah daerah. Tujuannya untuk meningkatkan kinerja birokrasi dan mengukur kualitas pelayanan publik. Dari nilai SAKIP ini menunjukkan tata Kelola pemerintahan era Jeriko lebih baik.
*4. Kota Kupang masuk 4 besar indeks kota toleran di Indonesia*
Indeks kota toleran (IKT) Kota Kupang masuk peringkat 4 nasional pada tahun 2021 di era kepemimpinan Jeriko. Hal ini diakui sendiri oleh pasangan Jonas Salean-Aloysius Sukardan dalam debat kandidat beberapa waktu lalu. Namun, pada tahun 2023 turun ke peringkat 9.
Kota Kupang pada tahun 2021 lalu masuk dalam kategori 10 kota toleran di Indonesia. Kota Kupang mendapatkan skor 6,337 dan berada di posisi ke-4. Sebelumnya pada tahun 2020, Kota Kupang masuk peringkat kelima dengan skor 6,037. Namun, pada tahun 2023, IKT Kota Kupang turun ke peringkat 9 dengan skor 5,953.
Jefri Riwu Kore mengatakan dirinya saat menjabat wali kota telah membuat terobosan dengan membuat Peraturan Wali Kota untuk pendirian rumah ibadah. Pasalnya, jika merujuk pada aturan yang sudah ada, maka umat Buddha di Kota Kupang tidak bisa beribadah karena harus memenuhi syarat jumlah penduduk dan sebagainya.
*5. Membangun dan menata 11 taman kota dan 1.043 unit rumah*
Jeriko selama 5 tahun memimpin Kota Kupang membuat gebrakan baru untuk memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Kupang. Alih-alih membagi-bagikan lahan untuk kepentingan pribadi, Jeriko malah mengubah lahan pemkot yang terbengkalai dan penuh semak belukar menjadi taman kota yang indah.
Sebanyak 11 taman kota ditata dan dibangun di masa Jeriko, yakni Taman Tagepe, Taman Ina Bo'i, Alun-Alun Kota Kupang, Taman Patung Tirosa, Taman Patung Kasih, Taman Adipura, Taman Sonbai, Pantai Kelapa Lima, Pantai LLBK, Taman Frans Seda dan RTP Muara Abu.
Taman-taman ini tak sekadar menjadi tempat rekreasi dan olahraga bagi masyarakat Kota Kupang, tapi menjadi tempat bagi ribuan pelaku UMKM di Kota Kupang untuk mengais rezeki. Dengan dibangunnya taman-taman ini, UMKM pun makin banyak.
Selain itu, baru di era Jeriko, Pemerintah Kota Kupang membangun 1.043 unit rumah untuk warga kurang mampu. Program yang dikenal dengan 'Bedah Rumah' itu bertujuan untuk membantu warga kurang mampu memiliki rumah layak huni. Menariknya, anggaran untuk program ini merupakan kolaborasi APBD dan APBN. Berkat lobi Jeriko di pemerintah pusat, cukup banyak anggaran dari APBN yang bisa membantu program ini.
*6. 13 ribu lampu jalan terangi Kota Kupang*
Tak bisa dipungkiri Kota Kupang baru merasakan terang di malam hari di era kepemimpinan Jeriko sebagai Wali Kota. Selama lima tahun, Jeriko fokus pada penataan wajah kota, salah satunya adalah membangun lampu jalan.
Lampu jalan yang dibangun, tak hanya di jalan protokoler, tapi sampai ke jalan lingkungan. Selama lima tahun, tercatat lebih dari 13 ribu unit lampu terpasang di berbagai pelosok Kota Kupang. Oleh karena itu, dengan terangnya Kota Kupang tidak hanya mengurangi angka kriminalitas dan kecelakaan lalu lintas, tapi juga menaikkan jumlah UMKM. Lihat saja setiap malam, para penjual makanan tumpah ruah di tepi jalan menjajakan aneka kuliner. Kota ini pun hidup 24 jam.
*7. Mendapatkan 26 penghargaan*
Selama memimpin Kota Kupang, Jeriko telah membawa Kota Kupang meraih 26 penghargaan dari berbagai instansi, baik lokal maupun nasional. Berdasarkan data Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Kupang, sebanyak 26 penghargaan itu, yakni 7 piagam penghargaan kategori layanan administrasi pemerintahan dari KemenPAN-RB, Komisariat Provinsi NTT Ahli Perencanaan Indonesia (API), PT Sucofindo (Persero), Kepala Kantor Wilayah DJP Nusa Tenggara, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Kementerian Keuangan RI.
Selanjutnya 4 piagam penghargaan kategori kerukunan umat beragama dari Kemenkumham RI, Kemenag RI dan Setara Institute. Ada juga 2 penghargaan kategori integrasi warga dari Kementerian PPPA RI. Kemudian 6 piagam penghargaan kategori layanan publik dari KemenPAN-RB, media Timor Express, Presidential Lecture Awarding, Majalah Biskom dan Aptiknas Kemenristekdikti, Kementerian Kominfo RI, Sahabat Pers NTT SMSI dan STIKOM Uyelindo Kupang.
Lalu ada lagi 7 piagam penghargaan kategori pertumbuhan ekonomi dari Pemprov NTT, Pemerintah pusat, Ketua Umum Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia, Paramakarya dari Wakil Presiden RI, Anugerah Pesona Indonesia (API) Kementerian Pariwisata RI dan Kementerian Kesehatan RI.
*8. Membagikan 37 ribu beasiswa*
Berdasarkan data yang dihimpun media ini dari Dinas Kominfo Kota Kupang, total beasiswa untuk siswa SD dan SMP serta mahasiswa dalam kurun waktu lima tahun masa kepemimpinan Jeriko mencapai lebih dari 37 ribu orang.
Rinciannya untuk siswa SD dan SMP sebanyak 35.338 orang dan mahasiswa sebanyak 2.400 orang. Khusus untuk siswa SD dan SMP diusulkan melalui Dinas Pendidikan melalui program Indonesia Pintar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sementara itu, untuk mahasiswa dianggarkan di APBD Kota Kupang melalui Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Kupang.
Tak hanya beasiswa, ada juga bantuan lain untuk sektor pendidikan, seperti bantuan fasilitas sekolah, bantuan pakaian seragam, tas, sepatu dan buku-buku. Selain itu, di pendidikan nonformal ada bantuan pelatihan marketing digital untuk anak-anak muda.
*9. Lebih dari 100 ribu BPJS Kesehatan gratis*
Berdasarkan data dari Dinas Sosial Kota Kupang, sebanyak 117.000 warga Kota Kupang masuk sebagai Penerima Manfaat Bantuan BPJS gratis. Bantuan BPJS gratis ini didanai oleh APBN, APBD Provinsi NTT dan APBD Kota Kupang.
Bantuan ini adalah gratis, mulai dari pendaftaran. Warga tidak membayar iuran BPJS karena telah ditanggung Pemerintah. Oleh karena itu, ketika berobat tidak perlu membayar biaya rumah sakit. Program ini bertujuan agar Kota Kupang bisa memenuhi syarat Universal Health Coverage (UHC) sehingga seluruh masyarakat berobat cukup memakai NIK.
*10. Membawa Pemkot meraih WTP untuk pertama kali*
Pemerintah Kota Kupang di bawah kendali Jeriko akhirnya meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Selama Kota Kupang berdiri baru pada tahun 2020, sukses meraih opini WTP. Jeriko yang tidak berlatar belakang birokrat sukses mencatat sejarah tersebut, bahkan meraih WTP tiga kali berturut-turut hingga menyelesaikan masa jabatannya.
*11. 85% warga Kota Kupang puas dengan kinerja Jeriko*
Data survei Lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Dr. Jefri Riwu Kore (Jeriko) sebagai Wali Kota Kupang Periode 2017-2022 sangat tinggi. Angkanya mencapai 85,4%.
Survei ini dilakukan pada 29 September-5 Oktober 2024. Metode penarikan sampel yakni menggunakan metode multistage random sampling. Sampel yang diambil secara proporsional berjumlah 400 orang di seluruh kecamatan.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 400 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±5% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh kecamatan di Kota Kupang yang terdistribusi secara proporsional.
Berdasarkan data survei tersebut, dari tingkat kepuasan terhadap kinerja, sebanyak 29,2 persen mengaku sangat puas dengan kinerja Jeriko. Kemudian 56,2 persen mengaku cukup puas. Sementara sisanya 10,6% kurang puas dan 3,2% tidak puas sama sekali. Hanya 0,8% yang tidak tahu atau tidak menjawab.
Ini jadi alasan kenapa pada survei elektabilitas Jeriko unggul, karena salah satu faktor adalah hasil evaluasi yang positif terhadap Jeriko. Untuk diketahui, dalam survei tersebut, elektabilitas Jeriko-Adinda mencapai 35,5%, disusul Christian-Serena 24,1%, Jonas-Alo 21,4%, Alex-Isyak 5,3% dan George-Walde 4,3%. Selisih antara Jeriko-Adinda dan Christian-Serena sebesar 11,4% dengan MoE dalam survey ini plus minus 5%. Sementara selisih antara Christian-Serena dan Jonas-Alo sangat tipis atau hanya 2,7% atau masih dalam range MoE plus minus 5%. (*)