Liputan-NTT.Com - Kupang,- Pengurus PGRI Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama seluruh guru di Kota Kupang rayakan Hari Ulang Tahun PGRI ke -78 dan Hari Guru Nasional ke- 29 dengan tema "Transformasi Guru Wujudkan Indonesia Maju,".
Demikian kegiatan yang berlangsung di Auditorium Universitas Nusa Cendana Kupang pada Rabu, (29/11/2023).
Ketua PGRI Provinsi NTT Dr. Semuel Haning, SH., MH., C.Me.,C.Parb.,CPLP menyampaikan bahwa seluruh pengurus PGRI menyatukan persepsi, satu hati, satu suara untuk memberikan spirit terhadap para guru.
Lanjutnya, Guru telah mencerdaskan kehidupan anak-anak bangsa, guru adalah pelopor jembatan pembangunan. Dimana sektornya? yakni guru melahirkan guru, guru melahirkan pejabat dan guru melahirkan orang-orang yang sukses untuk kepentingan daerah bangsa dan negara, beber Paman Sam sapaan akrabnya.
"Kita tidak boleh lupa akan guru, saya banyak mendengar fenomena-fenomena di daerah tentang adanya diskriminatif, hak-hak guru sampai sekarang tidak jelas, maka saya katakan bahwa saya akan bersama-bersama dengan guru bila ada oknum-oknum yang dengan sengaja maupun tidak sengaja yang mengambil hak-hak guru yang sudah terlanjur di tentukan bahkan di sunat. Saya akan bersama-sama dengan guru untuk perjuangkan hal tersebut hingga hak-hak guru terjawab," tegas Ketua Ketua PGRI NTT itu.
Mirisnya bahwa banyak guru yang dikriminalisasi, banyak guru perlu mendapat pertolongan dan perlu kekuatan. Kekuatan itu dari mana? Kekuatan itu dari PGRI. PGRI lah yang menjadi satu payung untuk memperjuangkan hak dan nasib guru.
"Sebagai ketua PGRI NTT saya akan memperjuangkan hal ini, apabila ada oknum-oknum dengan sengaja maupun tidak sengaja yang merugikan pihak guru baik secara materil, psikis dan persoalan lainnya yang mengganggu kinerja profesi guru "Saya Lawan,’ tegas Sam Haning
Paman Sam meminta guru itu dihargai dan mendapat perlindungan dari semua pihak sehingga benar-benar apa yang dilakukan, proses belajar mengajar untuk mencerdaskan kehidupan anak-anak bangsa sesuai dengan yang diharapkan oleh bangsa Indonesia.
Ketua DPRD Provinsi NTT Ir. Emelia J. Nomleni mengucapkan selamat ulang tahun untuk PGRI dan selamat ulang tahun untuk para guru.
"Saya atas nama pribadi dan DPRD mengucapkan terimakasih banyak untuk para guru bahwa hari ini, karena guru bangsa ini memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang luar biasa. Oleh karena itu menjadi tanggung jawab negara untuk tetap memperhatikan seluruh hak-hak yang harus didapatkan oleh guru,"katanya.
Lanjutnya, masih banyak infrastruktur sekolah yang kurang dan masih ada guru-guru yang mengajar tanpa imbalan yang cukup dan memadai. Hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab negara untuk memastikan bahwa para guru bisa terlayani dengan baik.
Berbicara tentang transformasi guru hari ini tidak mudah bagi guru. Bagaimana mereka harus menjadi Superman dan Superwoman, mereka harus tahu banyak hal dan harus siap dalam segala hal karena anak-anak sekarang dengan komunikasi yang semakin terbuka tentu guru-guru harus bisa lebih daripada anak-anak.
"Kita berharap bahwa tema ini bisa menjadi kekuatan bagi para guru dan tentu tidak mudah, tapi kita berharap transformasi yang terjadi pada guru hari ini akan menguatkan para guru untuk bisa bekerja dengan lebih baik dan maksimal,".
Sebagai Ketua DPRD Emilia menghimbau kepada semua orang tua, semua masyarakat agar memperhatikan guru-guru karena tugas guru tidak mudah, mereka harus mengajar sekian banyak anak dengan karakter yang berbeda kalau tidak ada dukungan orang tua sebagai masyarakat tentu mereka akan kesulitan untuk bisa melakukan tugas mereka dengan baik.
Peran masyarakat, peran orang tua juga menjadi kekuatan bagi guru dalam menjalankan tugas.
"Kita di rumah hanya mengajar atau mengurus 1 atau 2 orang anak yang kita sudah tahu karakternya tapi para guru mengajar sekian banyak anak dengan berbagai karakter dan itu tidak mudah tentu mereka harus didukung dan di topang,”.
Kalau memang mereka salah tentu ada aturannya tapi selama mereka ada dalam koridor bimbingan dan pendidikan mestinya memberi ruang kepada mereka untuk bagaimana bisa juga mentransformasikan apa yang mereka punya kepada anak-anak didik. (*).