Liputan-NTT.Com - TTU,- Terpanggil untuk perjuangkan aspirasi rakyat NTT, putra asli daerah Martinus Humoen, S.Hut pengusaha sukses di Jakarta resmi maju sebagai Calon DPR RI NTT II meliputi Pulau Timor, Rote, Sabu, dan Pulau Sumba dari Partai Hanura. Demikian disampaikan kepada media ini pada Selasa, (17/10/2023).
Martinus Humoen, S. Hut menyampaikan alasan dirinya terjun dalam dunia politik karena merasa terpanggil melihat kondisi masyarakat yang semakin memprihatinkan. Khususnya masalah-masalah pembangunan di daerah yang belum berjalan secara maksimal.
"Saya mendapat dorongan dari keluarga, kaum milenial, tokoh adat dan masyarakat, sehingga membuat saya memberanikan diri untuk ikut partisipasi dalam pesta demokrasi Tahun 2024. Jika saya diberikan kepercayaan oleh masyarakat NTT II maka saya siap perjuangkan amanah masyarakat".
Selaku pengusaha sukses di Jakarta, Martinus selalu memegang prinsip dirinya tidak ingin berjanji tapi ingin berbuat untuk masyarakat. Menjadi Caleg, merupakan bentuk dari keterpanggilan agar terus mendalami apa yang menjadi keinginan rakyat.
Jika terpanggil sebagai wakil rakyat harus dekat dengan rakyat, mengenali secara mendalam harapan, dan aspirasi rakyat kemudian harus diperjuangkan. Kebersamaan dengan masyarakat dalam memperjuangkan kemajuan sangat diperlukan. Perubahan-perubahan nyata yang luas memerlukan partisipasi aktif dan gotong royong dari seluruh masyarakat.
Jika dipercaya dan dipilih oleh rakyat di daratan Pulau Timor, Rote, Sabu dan Pulau Sumba, Martinus Humoen,S.Hut mengaku tidak akan mengecewakan kepercayaan tersebut, karena rakyat telah menyalurkan aspirasi politiknya dengan harapan yang sangat besar.
“Rakyat yang memilih saya tentunya punya harapan agar harapan dan aspirasi mereka diperjuangkan sehingga bisa merubah nasib mereka kearah yang lebih baik di semua sektor, seperti pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan".
Kehadiran Martinus Humoen sebagai Caleg DPR RI Dapil NTT II merupakan harapan baru akan hadirnya Wakil Rakyat yang amanah, berkualitas dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat dibanding kepentingan pribadi. (*).