Liputan-NTT.Com - Kupang,- Pekan literasi digital (Workshop Literasi Digital hadir di Kota Kupang). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Republik Indonesia yang bekerja sama dengan Pemkot Kupang dan rekan pendukung lainnya. Demikian pantau tim media ini Grand Mutiara Ballroom pada hari Selasa, 30/05/2023.
Wildrian Ronald Otta, sekretaris Kominfo Kota Kupang, menjelaskan tentang konsep ekosistem digital yang terdiri dari infrastruktur, suprastruktur dan sumber daya manusia (SDM).
Menurutnya, infrastruktur itu mencakup perangkat keras maupun lunak yang digunakan untuk mengakses dunia digital. Contoh handphone, tower BTS, dll. Sedangkan suprastruktur itu menyangkut kebijakan atau aturan penggunaan perangkat digital tersebut.
SDM sebagai pengguna digital juga perlu diperhatikan, sehingga ekosistemnya dapat berjalan kondusif. "SDM itu perlu dilatih tentang literasi digital," ujar Wildrian Ronald Otta.
Lanjutnya bahwa target Kominfo saat ini adalah memberikan edukasi literasi digital kepada 50 juta pengguna. Tapi yang sudah dilakukan baru mencapai sekitar 5 jutaan orang, karena itu dirinya juga berharap agar peserta yang hadir bisa ikut membagikan pengetahuan kepada yang lainnya.
Wildrian Ronald Otta juga menyinggung soal AI yang membuat beberapa perusahaan memecat sekitar 40% karyawan karena tugasnya bisa digantikan dengan mesin.
Andre Otta sapaan akrabnya berharap agar semua orang mempelajari cara kerjanya, sehingga bisa dimaksimalkan untuk meringankan pekerjaan masing-masing.
"Kita tidak boleh kalah dengan AI. Meski ia disebut mesin pintar, toh kita manusia juga yang buat,".
Diakhir sambutannya, ia juga mengingatkan agar bijak menggunakan media digital. Menurutnya setiap orang harus melek literasi digital agar bisa memilih dan memilah jutaan informasi yang terus membombardir media sosial.
"Hati-hati juga bermedia sosial. Dulu orang sering bilang kota lebih kejam daripada ibu tiri. Sekarang berubah ibu jari lebih kejam daripada ibu kota,".
Kegiatan yang mengusung tema tentang "Pentingnya Pengetahuan dan Kecakapan dalam Menggunakan Media Digital," menghadirkan 3 narasumber yakni Khemal Andreas, Ivan Raymond Rondo dan Timmy Therik.
Khemal Andreas sebagai narasumber pertama berbagi pengalaman membuat konten digital yang berdampak positif bagi masyarakat dan bagaimana menjadi konten kreator. Dimana untuk menjadi konten kreator harus memikirkan value atau nilai yang perlu disampaikan ke publik.
Menurutnya, nilai itulah yang selalu diingat penikmat konten tersebut, sehingga nama (brand) para kreator selalu ada dalam benak mereka.
Ivan Rondo selaku narasumber kedua lebih banyak menekankan cara menggunakan media sosial yang positif. Ia juga mengingatkan bagaimana mengamankan data pribadi, sehingga tidak disalahgunakan oleh orang jahat di luar sana.
Diketahui bahwa sebagai pegiat industri kreatif, ia juga berbagi trik mengembangkan sebuah brand agar bisa lebih dikenal oleh masyarakat.
Sementara itu pemateri ketiga yakni Timmy Therik membagikan pengalamannya dalam memanfaatkan media digital untuk kepentingan bisnis. Menurutnya peluang bisnis di era digital sangat banyak, asalkan tahu cara memaksimalkan setiap jenis media sosial yang ada.
Lanjut, Ia menceritakan perbedaan karakteristik masing-masing media sosial dan teknik memaksimalkannya. Semua yang diceritakan Timmy berdasarkan pengalamannya membesarkan DBMS Creative Group.(*).
.jpeg)
